Site icon agussuratna.net

Platform Docker

Docker adalah platform yang memungkinkan kita dapat membuat, menguji dan menerapkan aplikasi dengan cepat. Docker dapat digunakan untuk mengemas perangkat lunak ke dalam unit standar yang disebut dengan kontainer. Docker sendiri merupakan project open-source yang disediakan dengan platform terbuka untuk developer untuk membangun, mengemas, dan menjalankan aplikasi dengan lebih mudah dan efisien.

Docker dikembangkan pertama kali oleh Solomon Hykes, yang merupakan projecy internal didalam dotCloud, bersama beberapa temannya, Andrea Luzzardi dan Francois Xavier Bourlet. Platform open source ini dirilis pada bulan mei 2013. Hingga hari ini Docker terus berkembang hingga memiliki ribuan orang contributor yang membuatnya menjadi lebih baik dan efisien.

Docker berbeda dengan virtualisasi yang lain, dimana apabila aplikasi berjalan di atas hypervisor dan guest OS, docker dapat menjalankan aplikasi tanpa kedua hal tersebut. Docker dilengkapi dengan fitur sandbox yang menjamin pengerjaan pengembang dan syssadmin tidak terganggu.

Kontainer Docker memiliki semua perangkat lunak yang diperlukan supaya berfungsi termasuk pustaka, alat system, kode, dan waktu proses. Docker dapat dimanfaatkan untuk menskalakan aplikasi dan mempercepat penerapan pada lingkungan, serta dapat meyakinkan kode yang akan tetap berjalan.

Docker memiliki beberapa arsitektur dimana terdapat beberapa element yaitu docker client dan docker daemon. Docker tersebut mempunyai fungsi dan peran masing-masing, misalnya docker daemon berfungsi utuk membangun, mendistribusi dan menjalankan container docker. Kedua adalah Docker Image, Docker Image merupakan template yang bersifat read only.

Selanjutnya adalah Docker kontainer yang mirip dengan sebuah folder. Docker kontainer dapat dibuat dengan menggunakan docker daemon. Docker registry yaitu sekumpulan docker image yang sifatnya private maupun public. Docker registry dapat digunakan untuk docker image yang telah dikembangkan oleh developer lain, tujuannya untuk mempermudah dalam mengembangkan aplikasi.

Docker yang dijalankan di AWS memberi pengembang dan admin cara yang handal dan murah dalam membuat, mengirim, dan menjalankan aplikasi agar terdistribusi dalam segala skala. AWS telah mendukung dua model lisensi Docker, yaitu Docker Community Edition (CE) open source dan Docker Enterprise Edition (EE) yang berbasis langganan.

 

Fungsi Docker

Docker dapat berfungsi dengan menyediakan cara standard guna menjalankan kode. Docker merupakan system operasi untuk kontainer. Hampir sama dengan cara mesin virtual yang memvirtualkan perangkat keras server. Kontainer dapat memvirtualisasikan system operasi server. Docker adalah program yang dapat diinstal pada setiap server dan memberikan perintah sederhana yang dapat digunakan untuk membuat, memulai atau menghentikan kontainer.

Selain itu, Docker memungkikan kita dalam mengirim kode lebih cepat, operasi aplikasi yang terstandarisasi, kode yang dapat dipindah dengan lancar, dan tentu saja menghemat pengeluaran karena meningkatnya pemanfaatan sumber daya. Dengan menggunakan Docker, kita dapat satu objek yang dapat dijlankan di mana saja sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Sintaks Docker yang lugas dan sederhana memberikan kita kontrol penuh.

Docker menjadi lebih efisien karena dengan menggunakan Docker, pengguna dapat mengirim lebih  banyak perangkat lunak dengan lebih cepat. Rata-rata pengguna Docker dapat mengirim 7 kali perangkat lunak lebih sering daripada yang tidak menggunakan Docker. Docker juga memungkinkan kita untuk mengirim layanan terisolasi sesering yang kita butuhkan.

Aplikasi dengan ukuran kemasan yang kecil memudahkan kita dalam menerapkan, mengidentifikasi masalah dan memutar kembali untuk remediasi. Aplikasi berbasis Docker dapat dipindah dari mesin pengembang lokal menuju penyebaran produksi menuju AWS.

Kontainer Docker mempermudah kita dalam menjalankan lebih banyak kode pada tiap server, meningkatkan manfaat dan menghemat keuangan. Docker dapat membangun sistem pemroses data dengan skala yang tinggi. Docker mempermudah pembuat dalam menjalankan arsitektur layanan mikro agar terdistribusi dengan cepat. Kode pipeline dapat diterapkan dengan mengintegrasikan pada pengiriman yang berkelanjutan dan terstandarisasi

Berdasarkan laman resmi docker, pengembang dapat menggunakan waktu yang lebih efektif karena mereka dapat menghilangkan proses konfigurasi yang cocok dengan program. Selain itu, dengan adanya fitur sandbox, pengembang lebih leluasa saat berkreasi tanpa takut merusak program. Docker juga menjamin program yang dibuat akan selamanya berjalan seperti seharusnya.

Dalam dunia IT docker memiliki tujuh fungsi diantaranya adalah membuat pengembang semakin produktif, konfigurasi yang dapat disederhanakan, kecepatan penyebaran, multi maintenance, dapat digunakan untuk debugging, dan yang terakhir adalah untuk melakukan konsolidasi server.

Exit mobile version