Hosting adalah sebuah layanan yang menyediakan ruang dan akses internet untuk menyimpan dan menampilkan situs web atau aplikasi web secara online. Secara sederhana, hosting dapat diartikan sebagai menyewa sebuah tempat untuk menyimpan dan menampilkan situs web atau aplikasi web agar dapat diakses oleh pengguna secara online melalui internet.
Hosting biasanya disediakan oleh perusahaan hosting yang menyediakan server dan fasilitas lainnya untuk menyimpan dan menjalankan situs web atau aplikasi web. Ada berbagai jenis hosting yang tersedia, seperti shared hosting, VPS (Virtual Private Server) hosting, dedicated hosting, cloud hosting, dan lain-lain. Setiap jenis hosting memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan budget Anda.
Hosting juga penting dalam pengembangan aplikasi web karena dapat mempengaruhi kinerja dan keamanan aplikasi web tersebut. Oleh karena itu, pemilihan dan konfigurasi hosting yang tepat dapat membantu meningkatkan kinerja dan keamanan aplikasi web serta memberikan pengalaman terbaik untuk pengguna.
Tahap Persiapan
Sebelum melakukan upload file Laravel ke Hosting pastikan telah mempersiapkan beberapa hal di bawah ini :
- Akun cPanel Hosting, untuk melakukan upload file laravel di hosting akan membutuhkan akun cPanel hosting. File laravel bisa kita upload di domain utama maupun di subdomain.
- Akses Internet, karena panduan ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya koneksi internet.
- File website Laravel, persiapkan file website yang berbasis laravel dalam format .zip untuk memudahkan proses upload.
Cara Upload File Laravel ke Hosting
Setelah mempersiapkan ketiga hal yang ada di atas tadi, sekarang saatnya untuk melakukan upload file laravel di hosting, dengan langkah-langkah seperti berikut :
1. Login cPanel Hosting
Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah login ke cPanel. Login cPanel dapat melalui https://namadomain/cpanel atau sesuai dengan link yang diberikan oleh penyedia hosting.
2. Menentukan Lokasi Upload
Selanjutnya kita harus tentukan dimana lokasi file Laravel yang akan diupload ke hosting. Kita bisa upload file laravel apakah di domain utama atau di subdomain. Apabila ingin melakukan upload file laravel di subdomain, silahkan membuat subdomain terlebih dahulu. Pada panduan kali ini mengupload file laravel di subdomain.
3. Memilih File Manager
Setelah berhasil login, silahkan ketik file manager pada kolom pencarian. Klik Menu File Manager seperti gambar di bawah ini.
4. Upload File Laravel ke Hosting
Kemudian kita bisa upload file laravel di domain utama atau di subdomain. Apabila menggunakan domain utama, silahkan upload file laravel ke folder public_html. Sedangkan jika menggunakan subdomain, silahkan upload di folder subdomain. Pada panduan kali ini akan melakukan upload file laravel di subdomain, misal tutorial.agussuratna.net. Pertama-tama kita buka folder subdomain, kemudian klik Upload untuk melakukan upload file laravel, misal file projectlaravel.zip.
Setelah itu klik kana pada file yang sudah diupload dan pilih Extract.
Jika selesai proses ektraksi folder, selanjutnya adalah memindahkan semua isi folder filelaravel ke folder subdomain. Semua file yang ada di folder projectlaravel harus berada di luar folder filelaravel atau bisa dibilang berada di dalam folder subdomain. Untuk memindahkannya bisa klik Select All/ceklist all kemudian klik Move.
Setelah itu pindahkan semua isi file ke dalam folder subdomain. Misalnya panduan kali ini di tutorial.agussuratna.net , jika sudah klik Move Files.
5. Buat dan Konfigurasi Database
Buat database pada panel MySQL Management, seperti berikut :
Setiap melakukan upload file website pasti diikuti dengan konfigurasi database. Untuk konfigurasi database file laravel, silahkan edit file .env dengan konfigurasi database sesuai dengan konfigurasi database yang dibuat.
DB_CONNECTION=mysql DB_HOST=127.0.0.1 DB_PORT=3306 DB_DATABASE=tulis nama database DB_USERNAME=tulis username database DB_PASSWORD=tulis password database
Catatan :
-
- DB_PORT hanya digunakan ketika kita melakukan remote SQL, jika tidak silakan dihapus saja.
- Tampilan setiap control panel berbeda-beda, silahkan sesuaikan dengan hosting masing-masing
6. Konfigurasi File .htaccess
Setelah konfigurasi database selesai, agar file laravel bisa diakses pada domain utama atau subdomain silahkan melakukan konfigurasi file .htaccess. Kita bisa buat file .htaccess dengan cata klik kanan pada folder subdomain yang sudah kita buat, lalu klik Create file.
Lalu beri nama dengan .htaccess (pakai titik di depan htaccess), kemuadian klik create.
Kemudian klik kana pada file .htaccess klik edit dan masukkan perintah di bawah ini dan dilanjutkan klik Save Changes.
<IfModule mod_rewrite.c> RewriteEngine On RewriteRule ^(.*)$ public/$1 [L] </IfModule>
Jika kita sudah melakukan konfigurasi dan upload file laravel, kita bisa mengecek apakah upload file laravel berhasil atau tidak dengan cara mengakses domain utama atau subdomain di web browser. Upload file laravel akan berhasil jika tampilan website seperti yang kita buat.
Be the first to comment