Bagian ini akan diperkenalkan elemen-elemen fundamental dalam pemrograman R, termasuk cara menulis program pertama kita, menggunakan komentar, memahami variabel dan tipe data, serta melakukan operasi dasar.
Menulis program pertama di R sangatlah sederhana, kita dapat langsung mengetikkan perintah di konsol RStudio atau menuliskannya dalam skrip di Source Editor dan menjalankannya. Program paling dasar biasanya melibatkan pencetakan teks ke layar. Contoh kita akan mencetak kalimat “Hello, World!” di R.
# Ini adalah program R pertama saya
print("Hello, World!")
Ketika kita menjalankan kode ini, output “Hello, World!” akan muncul di konsol, ini menunjukkan bahwa ini adalah elemen pertama dari output.

2. Komentar di R
Komentar adalah bagian dari kode yang tidak dieksekusi oleh interpreter R. Komentar digunakan untuk menjelaskan kode, membuatnya lebih mudah dibaca dan dipahami oleh kita sendiri atau orang lain, di R komentar diawali dengan tanda pagar (#).
Contoh Penggunaan Komentar:
# Ini adalah komentar satu baris
# Fungsi print() digunakan untuk menampilkan output ke konsol
print("Belajar R itu menyenangkan!") # Komentar juga bisa diletakkan di akhir baris kode
# Beberapa baris komentar:
# Baris ini menjelaskan bagian kode selanjutnya
# Baris ini juga merupakan bagian dari komentar
3. Variabel di R
Variabel adalah nama yang digunakan untuk menyimpan nilai atau objek di memori komputer. Di R, kita dapat menetapkan nilai ke variabel menggunakan operator penugasan <- (panah kiri) atau = (tanda sama dengan). Operator <- lebih umum digunakan dan direkomendasikan dalam komunitas R.
Aturan Penamaan Variabel:
- Nama variabel dapat terdiri dari huruf, angka, titik (.), dan garis bawah (_).
- Nama variabel harus dimulai dengan huruf atau titik (jika dimulai dengan titik, tidak boleh diikuti oleh angka).
-
R peka terhadap huruf besar-kecil (case-sensitive), jadi nama dan Nama adalah dua variabel yang berbeda.
-
Hindari menggunakan nama variabel yang sama dengan fungsi bawaan R (misalnya, c, T, F, mean, sum).
Contoh Penggunaan Variabel:
# Menggunakan operator penugasan '<-' angka_pertama <- 10 # Menggunakan operator penugasan '=' kata_sapaan = "Halo" # Menampilkan nilai variabel print(angka_pertama) print(kata_sapaan) # Variabel dapat menyimpan berbagai jenis data is_aktif <- TRUE pi_value <- 3.14159 print(is_aktif) print(pi_value)
4. Tipe Data di R
Tipe data mengacu pada jenis nilai yang dapat disimpan oleh suatu variabel. Memahami tipe data sangat penting karena menentukan operasi apa yang dapat dilakukan pada data tersebut.
R memiliki beberapa tipe data dasar :
- Numeric: Merepresentasikan bilangan riil (desimal), ini adalah tipe data numerik default di R.
-
Integer: Merepresentasikan bilangan bulat, untuk secara eksplisit mendefinisikan integer, tambahkan L di akhir angka.
-
Character (String): Merepresentasikan teks atau urutan karakter, nilai karakter harus diapit oleh tanda kutip tunggal (‘) atau ganda (“).
-
Logical (Boolean): Merepresentasikan nilai kebenaran, yaitu TRUE atau FALSE, singkatan T dan F juga dapat digunakan, tetapi TRUE dan FALSE lebih disarankan untuk kejelasan.
-
Complex: Merepresentasikan bilangan kompleks (angka dengan bagian imajiner).
-
Raw: Merepresentasikan data mentah (byte), jarang digunakan dalam analisis data sehari-hari.
Kita dapat menggunakan fungsi class() untuk memeriksa tipe data suatu objek di R.

5. Input dan Output di R
Interaksi dengan program seringkali melibatkan input dari pengguna dan output ke layar. Di R, output ke konsol paling sering dilakukan dengan fungsi print(). Untuk input, R menyediakan fungsi seperti readline().
Contoh Output dengan print():
pesan <- "Ini adalah pesan yang akan ditampilkan." print(pesan) print(123 + 456)
Contoh Input dengan readline():
Fungsi readline() digunakan untuk membaca baris teks dari konsol. Outputnya selalu berupa karakter, jadi kita mungkin perlu mengkonversinya ke tipe data lain jika diperlukan (misalnya, as.numeric() untuk angka).
# Meminta input nama dari pengguna
nama_pengguna <- readline(prompt = "Masukkan nama Anda: ")
print(paste("Halo,", nama_pengguna, "!"))
# Meminta input angka dan mengkonversinya
umur_str <- readline(prompt = "Masukkan usia Anda: ")
umur_num <- as.numeric(umur_str)
print(paste("Usia Anda adalah", umur_num, "tahun."))

6. Operator di R
Operator adalah simbol yang digunakan untuk melakukan operasi pada nilai dan variabel. R mendukung berbagai jenis operator :
a. Operator Aritmatika
Digunakan untuk operasi matematika dasar.
| Operator | Deskripsi | Contoh | Hasil |
| + | Penjumlahan | 5 + 3 | 8 |
| – | Pengurangan | 5 – 3 | 2 |
| * | Perkalian | 5 * 3 | 15 |
| / | Pembagian | 5 / 3 | 1.667 |
| ^ atau ** | Pangkat | 5 ^ 2 | 25 |
| %% | Modulus (sisa bagi) | 5 %% 3 | 2 |
| %/% | Pembagian Integer | 5 %/% 3 | 1 |
Contoh Penggunaan Operator Aritmatika:
a <- 15
b <- 4
print(paste("a + b =", a + b))
print(paste("a - b =", a - b))
print(paste("a * b =", a * b))
print(paste("a / b =", a / b))
print(paste("a ^ b =", a ^ b))
print(paste("a %% b =", a %% b))
print(paste("a %/% b =", a %/% b))
b. Operator Relasi (Perbandingan)
Digunakan untuk membandingkan dua nilai, menghasilkan nilai TRUE atau FALSE.
| Operator | Deskripsi | Contoh | Hasil |
| == | Sama dengan | a == b | FALSE |
| != | Tidak sama dengan | a != b | TRUE |
| < | Kurang dari | a < b | FALSE |
| > | Lebih dari | a > b | TRUE |
| <= | Kurang dari atau sama dengan | a <= b | FALSE |
| >= | Lebih dari atau sama dengan | a >= b | TRUE |
Contoh Penggunaan Operator Relasi:
x <- 10
y <- 20
print(paste("x == y :", x == y))
print(paste("x != y :", x != y))
print(paste("x < y :", x < y))
print(paste("x > y :", x > y))
print(paste("x <= y :", x <= y))
print(paste("x >= y :", x >= y))
c. Operator Logika
Digunakan untuk menggabungkan atau memodifikasi kondisi logis, menghasilkan TRUE atau FALSE.
| Operator | Deskripsi | Contoh | Hasil |
| & | AND (elemen-wise) | T & F | FALSE |
| && | AND (evaluasi tunggal) | T && F | FALSE |
| | | OR (elemen-wise) | T & F | TRUE |
| || | OR (evaluasi tunggal) | T && F | TRUE |
| ! | NOT | !T | FALSE |
Contoh Penggunaan Operator Logika:
p <- TRUE
q <- FALSE
print(paste("p & q :", p & q))
print(paste("p | q :", p | q))
print(paste("!p :", !p))
# Perbedaan antara & dan &&, | dan ||
# & dan | melakukan operasi elemen-wise pada vektor
vec1 <- c(TRUE, FALSE, TRUE)
vec2 <- c(TRUE, TRUE, FALSE)
print(vec1 & vec2) # Output: TRUE FALSE FALSE
# && dan || hanya mengevaluasi elemen pertama
print(vec1 && vec2) # Output: TRUE
v <- c(TRUE,TRUE, FALSE) t <- c(FALSE,FALSE,FALSE) # Operator && print(v&&t) ## [1] FALSE # Operator || print(v||t) ## [1] TRUE # Operator ! print(!v) ## [1] FALSE FALSE TRUE # operator & print(v&t) ## [1] FALSE FALSE FALSE # Operator | print(v|t) ## [1] TRUE FALSE FALSE
Penting!!!
- operator
&dan|akan mengecek logika tiap elemen pada vektor secara berpesangan (sesuai urutan dari kiri ke kanan). Operator%%dan||hanya mengecek dari kiri ke kanan pada - observasi pertama. Misal saat menggunakan && jika observasi pertama
TRUEmaka observasi pertama pada vektor lainnya akan dicek, namun jika observasi pertamaFALSEmaka proses akan segera dihentikan dan menghasilkan FALSE.
Referensi :
- https://bookdown.org/moh_rosidi2610/Metode_Numerik
Be the first to comment