Tutorial PHP : #3 Variabel, Konstanta dan Tipe Data pada PHP

Variabel Pada PHP

Sama seperti pada bahasa pemrograman lainnya yang memiliki variabel sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan data sementara. Variabel bisa dikatakan sebagai penyimpanan data sementara di dalam pemrograman.

Variabel bisa menyimpan data berupa integer, string dan lainnya. Nilai atau isi dari pada variabel sendiri bisa diupdate atau diubah.

Variabel memiliki namanya masing-masing dengan tujuan memudahkan programmer untuk menandai masing-masing variabel tersebut. dan memudahkan untuk pemanggilan variabelnya tersebut.

 

Cara Penulisan Variabel di PHP

Jika kita pernah mempelajari bahasa pemograman desktop seperti Pascal, C, C++, dan Visual Basic, di dalam bahasa pemograman tersebut, sebuah variabel harus dideklarasikan terlebih dahulu sebelum digunakan.

Namun di dalam PHP, variabel tidak perlu deklarasikan terlebih dahulu. Kita bebas membuat variabel baru di tengah-tengah kode program, dan langsung menggunakannya tanpa dideklarasikan terlebih dahulu.

Penulisan variabel di php mempunyai ketentuan tersendiri, berikut adalah cara penulisan variabel di php yang dibuat dalam beberapa point :

  1. Penulisan variabel PHP diawali dengan tanda $
  2. Variabel PHP bersifat Case Sensitive atau sensitif terhadap huruf besar dan kecil
  3. Minimal panjang variabel adalah 1 karakter setelah tanda $
  4. Nama variabel setelah tanda $ tidak boleh diawali dengan angka, karakter pertama berupa huruf kemudian untuk karakter kedua dan seterusnya bisa menggunakan huruf, angka atau underscore ( _ )
  5. Kemudian untuk mengisi suatu variabel ( inisialisasi ) bisa langsung menambahkan tanda sama dengan ( = ).

Contoh penulisan variable dalam PHP :

<?php
   $i;
   $nama;
   $Umur;
   $_lokasi_memori;
   $ANGKA_MAKSIMUM;
   $Nama;
?>

Contoh di atas adalah salah satu contoh penulisan variabel di php, diawali degan membuat tanda dolar $ kemudian dilanjutkan dengan nama dari variabel tersebut.

Jangan lupa untuk cara penulisan syntax php harus di awali dengan tag php pembuka( <?php ) dan di akhiri dengan tag php penutup ( ?> ), kemudian diakhir baris ditutup dengan tanda semicolon ( ; ).

Pada contoh tersebut terdapat juga variabel $nama dan $Nama yang memiliki sifat case sensitive berarti penulisan variabel php sangat peka terhadap huruf besar dan kecil.

Untuk mengisi suatu nilai (inisialisasi) yang ingin disimpan ke dalam variabel php bisa menggunakan tanda sama dengan ( = ), contoh :

<?php
    $nama = "Ahmad Sobar";
    $umur = 18;
?>

Contoh di atas adalah contoh pengisian data atau informasi ke dalam variabel PHP, perhatikan bahwa untuk mengisi data yang berupa string maka data harus diapit dengan tanda petik ganda atau petik satu, tetapi jika nilai dari variabel tersebut berupa angka maka tidak perlu menggunakan tanda petik.

Selanjutnya kita akan membuat sebuah file php dan simpan pada localhost. Pada contoh ini file diberi nama latihan.php yang disimpan pada folder C:\xampp\htdocs\belajarphp, kemudian isi degan syntax berikut :

<?php
    $nama = "Ahmad ";
    $umur = 18;
    
    echo $nama;
    echo "<br/>";
    echo $umur;
    echo "<br/>";
    echo "Halo, perkenalkan nama saya ".$nama." dan saya berumur ".$umur;
?>

Kemudian akses file tersebut melalui browser dengan alamat http://localhost/belajarphp/latihan.php dan jangan lupa mengaktifkan apache terlebih dahulu pada Xampp control panel. Hasilnya seperti berikut :

Perhatikan pada contoh syntax di atas, tanda titik ( . ) di gunakan untuk memisahkan string dan variabel dan syntax <br/> adalah syntax break pada HTML.

Variabel pada php juga bisa diupdate isinya seperti pada contoh berikut :

<?php
    $alamat = "Bandung";
    $alamat = "Cimahi";
    echo $alamat;
?>

Hasilnya :

Pada contoh update isi variabel di atas dapat dilihat bahwa pertama isi dari variabel $alamat adalah Bandung, kemudian buat lagi variabel dengan nama yang sama tapi isinya yang berbeda, yaitu menjadi Cimahi, maka hasilnya isi variabel $alamat menjadi Cimahi.

 

Variabel Sistem PHP (Predefined Variables)

Predefined Variables atau terjemahan bebasnya Variabel Sistem PHP, adalah beberapa variabel yang telah didefenisikan secara sistem oleh PHP, dan kita sebaiknya tidak membuat variabel dengan nama yang sama.

Baca Juga  Tutorial PHP : #14 Foreach pada PHP

Beberapa contoh Predefined Variables dalam PHP adalah :

  • $GLOBALS
  • $_SERVER
  • $_GET
  • $_POST
  • $_FILES
  • $_COOKIE
  • $_SESSION
  • $_REQUEST
  • $_ENV
  • $php_errormsg
  • $HTTP_RAW_POST_DATA
  • $http_response_header
  • $argc
  • $argv
  • $this.

Daftar list Predefined Variables tersebut diambil dari manual PHP di http://www.php.net/reserved.variables, di dalam manual tersebut juga dijelaskan bahwa mungkin masih terdapat beberapa variabel sistem PHP selain list diatas, hal ini tergantung dengan jenis web server, versi PHP yang digunakan, dan beberapa faktor lainnya. Namun kebanyakan varibel sistem PHP menggunakan tanda $_ pada awal nama variabel, namun tidak selalu.

 

Konstanta pada PHP

Dalam bahasa pemograman, Konstanta (constant) adalah suatu lokasi penyimpanan (dalam memory) yang berisikan nilai yang sifatnya tetap dan tidak bisa diubah sepanjang program berjalan (wikipedia).

Berbeda dengan variabel yang isi/nilainya dapat diubah bahkan dihapus selama program berjalan, sebuah konstanta jika telah diberikan nilai, tidak dapat diubah lagi dalam kode program. Hal ini sesuai dengan namanya, yakni konstant.

Cara Pendefenisikan Konstanta dalam PHP

Jika variabel di dalam PHP dibuat dengan menambahkan tanda dollar, seperti: $nama. Untuk membuat konstanta PHP menyediakan 2 cara:

    1. Menggunakan kata kunci (keyword) const.
    2. Menggunakan fungsi define.

Untuk mendefenisikan konstanta dengan kata kunci const, caranya mirip dengan menambahkan nilai kepada sebuah variabel, namun didahului kata const. Berikut adalah contoh penulisannya :

<?php
    const situs = "www.agussuratna.net";
    echo situs;
?>

Jika menggunakan fungsi define fungsi ini membutuhkan 2 nilai, yakni nama konstanta, dan nilainya. Seperti contoh berikut ini :

<?php 
    define ("situs","www.agussuratna.net"); 
    echo situs;
?>

Aturan penamaan konstanta sama seperti variabel, yakni untuk karakter pertama hanya boleh menggunakan huruf dan underscore (_), dan untuk huruf kedua dan seterusnya, boleh menggunakan huruf, angka dan underscore. Sehingga sebuah konstanta juga tidak boleh diawal angka atau mengandung karakter khusus sepert #,*, atau &.

Pembuatan konstanta dengan keyword const hanya dapat digunakan pada top-level scope, yakni harus dalam lingkungan global PHP. Sehingga kita tidak bisa menggunakan const di dalam function, loop, atau kondisi if. Apabila kita membutuhkan konstanta di dalam fungsi, maka harus menggunakan keyword define.

Konstanta PHP bersifat Case Sensitif

Sama seperti variabel, konstanta dalam PHP bersifat case sensitif, sehingga perbedaan huruf besar dan kecil dianggap berbeda. GAJI, GaJi, dan gaji merupakan 3 konstanta yang berbeda.

Walaupun kita boleh menggunakan huruf kecil dalam penulisan konstanta, kesepakatan programmer PHP menganjurkan menggunakan HURUF BESAR untuk penulisan konstanta. Tujuannya agar lebih mudah untuk membedakan dengan variabel (dimana variabel dianjurkan menggunakan huruf kecil).

Nilai Konstanta PHP Tidak Dapat Diubah

Jika sebuah konstanta telah didefenisikan, kita tidak bisa merubah nilai tersebut.

Contoh error konstanta :

<?php
    define("GAJI", 5000000);
    echo GAJI."<br />";
    define("GAJI", 50000);
?>

Jika kode program tersebut dijalankan, berikut tampilannya :

Konstanta hanya dapat berisi tipe data tertentu

Konstanta dalam PHP hanya dapat berisi tipe data sederhana (disebut juga jenis tipe skalar), yakni: boolean, integer, float dan string. Hal ini berbeda dengan variabel, yang dapat juga berisi tipe data turunan seperti array, objek atau resources.

Konstanta Sistem PHP (Predefined Constant)

Sama seperti variabel, PHP juga telah membuat beberapa konstanta yang telah didefinisikan dan tidak bisa diubah nilainya. Namun karena banyaknya modul yang dapat ditambahkan kedalam PHP, Predefined Constant dalam PHP akan bertambah tergantung modul yang ada. Untuk contoh, berikut adalah Predefined Constant dalam sistem inti PHP :

    • PHP_VERSION
    • PHP_MAJOR_VERSION
    • PHP_MINOR_VERSION
    • PHP_RELEASE_VERSION
    • PHP_VERSION_ID
    • PHP_EXTRA_VERSION
    • PHP_ZTS
    • PHP_DEBUG
    • PHP_MAXPATHLEN
    • PHP_OS
    • PHP_SAPI
    • PHP_EOL
    • PHP_INT_MAX
    • PHP_INT_SIZE
    • DEFAULT_INCLUDE_PAT
    • PEAR_INSTALL_DIR
    • PEAR_EXTENSION_DIR
    • PHP_EXTENSION_DIR
    • PHP_PREFIX
    • PHP_BINDIR
    • PHP_BINARY
    • PHP_MANDIR
    • PHP_LIBDIR
    • PHP_DATADIR
    • __LINE__
    • __FILE__
    • __DIR__
    • __FUNCTION__
    • __CLASS__
    • __TRAIT__
    • __METHOD__
    • __NAMESPACE__

Daftar list Predefined Constant diatas bisa kita lihat juga pada manual PHP di http://php.net/manual/en/reserved.constants.php. Kebanyakan dari konstanta tersebut menyimpan nilai yang dapat membantu kita dalam membuat program PHP, khususnya untuk debugging.

Dalam aplikasi dunia nyata, penggunaan konstanta tidak akan sesering penggunaan variabel, namun jika kita membutuhkan sebuah variabel yang tidak bisa ditimpa nilainya, konstanta merupakan pilihan yang tepat.

 

 

Tipe Data pada PHP

Dalam kelompok bahasa pemograman, PHP termasuk Loosely Type Language, yaitu jenis bahasa pemograman yang variabelnya tidak terikat pada sebuah tipe tertentu. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan bahasa pemograman desktop seperti Pascal, C, C++ dan sebaginya, dimana jika kita membuat sebuah variabel bertipe integer, maka variabel itu hanya bisa menampung nilai angka, dan anda tidak akan bisa mengisinya dengan huruf.

Baca Juga  Membuat Kotak Pencarian pada Dropdown dengan Select2

PHP adalah bahasa pemrograman yang bersifat dinamic typing, yang artinya ia tidak memiliki aturan ketat terhadap pendefinisian tipe data pada setiap variabel. PHP akan otomatis menentukan tipe data dari suatu variabel tertentu ketika program dijalankan.

Di dalam PHP, setiap variabel bebas diisi dengan nilai apa saja, seperti contoh berikut :

<?php
   $a = 17; //nilai variabel a berisi angka (integer)
   $a = "aku"; //nilai variabel a diubah menjadi kata (string)
   $a = 17.42; //nilai variabel a diubah menjadi desimal (float)
?>

Seperti bahasa pemrograman lainnya yang memiliki tipe data, sama halnya juga dengan bahasa pemrograman PHP. PHP memiliki beberapa tipe data, ada yang berbentuk angka dan yang berbentuk kalimat atau kata disebut dengan string.

Berikut ini adalah beberapa tipe data pada PHP :

Tipe data pada PHP :

  1. String
  2. Integer
  3. Float
  4. Boolean
  5. Array
  6. Object
  7. NULL

Dari tipe data PHP di atas hampir semua tipe data tersebut sering digunakan dalam membangun sebuah aplikasi.

 

1. Tipe Data String pada PHP

Tipe data string adalah tipe data yang berbentuk text. dan untuk cara penulisan tipe data string di letakkan di tengah-tengah tanda petik, diawali dengan tanda petik dan diakhiri dengan tanda petik juga.

Berikut contoh penulisan tipe data String di PHP :

<?php
    $kalimat = "Saya Pergi Kerja";
?>

Pada contoh tipe data string di atas kita misalkan terdapat sebuah variabel dengan nama kalimat yang berisi kalimat ”Saya Pergi Kerja”, maka variabel kalimat tersebut merupakan variabel yang bertipe data string.

 

2. Tipe Data Integer pada PHP

Tipe data integer adalah tipe data angka yang berbentuk bilangan asli atau bilangan bulat. Untuk penulisan tipe data Integer tidak perlu menambahkan tanda petik, karena jika ditambahkan tanda petik akan dibaca sebagai string.

Nilai integer dapat bernilai positif (+) maupun negatif (-). Jika tidak diberi tanda, maka diasumsikan nilai tersebut adalah positif.

Berikut contoh penulisan tipe data integer pada PHP :

<?php
    $bilangan_1 = 23;
    $bilangan_2 = -10;
?>

Untuk cara penulisan variabel yang bertipe data integer dapat dilihat pada contoh tipe data integer di atas, terdapat dua buah variabel yang bernama $bilangan_1 dan $bilangan_2. Kedua variabel tersebut berisikan angka yang berbentuk bilangan bulat atau bilangan asli, oleh sebab itu kedua variabel di atas di sebut sebagai variabel yang bertipe data Integer.

 

3. Tipe Data Float pada PHP

Tipe data float (disebut juga tipe data floating point, atau real number) adalah tipe data angka yang memiliki bagian desimal di akhir angka, atau memiliki floating point (floating point adalah istilah dalam bahasa inggris untuk menyebut tanda “titik” yang menandakan bilangan desimal). Contoh angka float seperti : 0,9 atau 3,14.

PHP mendukung 2 cara penulisan tipe data float, yang pertama yaitu penulisan desimal sehari-hari, seperti 0.17 atau 9.47 dan yang kedua berupa penulisan format scientific notation, seperti : 0.314E1, atau  12.0E-3.

Penggunaan scientific notation digunakan untuk menyederhanakan penulisan, 0.314E1 sama dengan 0.314*10^1 atau 3.14 dan 12.0E-3 sama dengan 12.0*10^(-3) atau 0.012.

Berikut contoh penulisan bilangan float dalam PHP :

<?php
    $angka_float1 = 0.78;
    $angka_float2 = 14.99;
    $angka_scientific1 = 0.314E1;
    $angka_scientific2 = 0.3365E-3;
 
    echo $angka_float1; 
    echo "<br />";
    echo $angka_float2; 
    echo "<br />";
    echo $angka_scientific1; 
    echo "<br />";
    echo $angka_scientific2; 
?>

Tipe data float atau disebut juga tipe data double adalah tipe data yang berisi bilangan desimal, cara penulisannya hampir sama dengan tipe data integer karena tidak memerlukan tanda petik di awal dan di akhir isi variabel float.

Berikut ini adalah contoh lainnya penulisan variabel yang bertipe data Float pada PHP :

<?php
    $nilaiMatematika = 5.1;
    $nilaiIPA = 6.7;
    $nilaiBahasaIndonesia = 9.3;

    #hitung nilai rata-rata
    $rataRata = ($nilaiMatematika + $nilaiIPA + $nilaiBahasaIndonesia) / 3;

    #Tampilkan data
    echo "Matematika: {$nilaiMatematika} <br>";
    echo "IPA: {$nilaiIPA} <br>";
    echo "Bahasa Indonesia: {$nilaiBahasaIndonesia} <br>";
    echo "Rata-rata: {$rataRata} <br>";

    # lihat tipe data dari variabel $rataRata
    var_dump($rataRata);
?>

Hasilnya :

Baca Juga  Tutorial Laravel #4 : Artisan CLI pada Laravel

4. Tipe Data Boolean pada PHP

Tipe data boolean adalah tipe data yang hanya memiliki  dua buah value atau isi, yaitu true dan false, atau 0 dan 1, true yang di sebut dengan 1 dan false di sebut 0. tipe data boolean sering di gunakan untuk memeriksa ketersediaan atau memeriksa nilai kebenaran pada sebuah data.

<?php
    $x = false;
    $y = true;
?>

Pada contoh di atas kita misalkan terdapat sebuah variabel x yang berisi nilai false/salah dan variabal y yang berisi nilai true/benar.

 

5. Tipe Data Array pada PHP

Array adalah sebuah tipe data yang menyimpan banyak isi di dalam sebuah variabel. Jika kita ibaratkan array seperti sebuahh tas yang di dalamnya bisa saja berisi pulpen, buku, penggaris dan lainnya. Isi dari pada variabel array ditandai dengan masing-masing angka yang sudah di terapkan menurut urutannya, atau yang biasa disebut dengan index.

Berikut  contoh penulisan variabel yang bertipe data array :

<?php
    $siswa = array("Andi","Budi","Joni");
?>

Dapat di lihat pada contoh penulisan tipe data array di atas. untuk menggunakan tipe data array bisa menggunakan fungsi array(), kemudian diisi dengan isi dan dipisahkan dengan tanda koma pada tiap-tiap isi variabel. Pada contoh variabel array siswa di atas terdapat andi, budi dan joni, dimana andi sebagai 0, budi sebagai 1, dan joni sebagai 2, angka yang diberikan pada tiap-tiap isi array disebut dengan index dan dimulai dari 0.

6. Tipe Data Object

Penggunaan tipe data object ini sering digunakan dalam konsep Object Oriented Programming (OOP). Dimana sebuah object (dalam hal ini rumah secara fisik) terbentuk dari proses instansiasi sebuah class(dalam hal ini blueprint/rancangan bangunan). Untuk pemahaman lebih lanjut tentang konsep Object dapat dipelajari pada series PHP khusus yang akan membahas OOP pada PHP.

Tipe data object adalah tipe data yang tidak sekedar menyimpan data tetapi berisikan juga informasi bagaimana untuk mengolah data tersebut. Maksudnya, pada tipe data data lain seperti : integer, float, string hanya berisikan tipe data dia sendiri, sedangkan pada tipe data object dapat berisikan tipe-tipe data lain.

Contoh 1 :

<?php
    class Sapa
    {
        var $str;  
    }

    // membuat object pesan, ini disebut instansiasi
    $pesan = new Sapa();

    //memberikan nilai utk properti str pada objek pesan
    $pesan->str="Hello World!"; 

    // mencetak nilainya (pengolahan data)
    echo $pesan->str; 
?>

Contoh 2 :

<?php
    class Sapa
    {
        var $str ;
        
        public function tampung($temp)
        {
            return $this->str=$temp;
        }

        public function cetak()
        {
            echo $this->str; //mencetak nilainya (pengolahan data)
        }
    }

    //membuat object pesan, ini disebut instansiasi
    $pesan = new Sapa();

    //memanggil method tampung dan memberikan nilainya
    $pesan->tampung("Hello World!");

    //memanggil method cetak
    $pesan->cetak(); 
?>

Kalau kita lihat Contoh 1 dan Contoh 2 menghasilkan output yang sama namun dengan cara pengolahan data yang berbeda. Pada Contoh 1 object pesan memberikan nilai untuk property str dengan mengakses langsung property-nya, kemudian untuk mencetak nilainya juga langsung mengakses property-nya.

Pada Contoh 2, object pesan memanggil method tampung untuk memberikan nilai bagi property str, kemudian untuk mencetak nilainya object pesan memanggil method cetak dimana pada method cetak terjadi proses pencetakan nilai propertynya.

7. Tipe Data NULL

Tipe data null adalah sebuah tipe data spesial yang menunjukkan sebuah variabel belum memiliki nilai/data. Tipe data null pada PHP mirip dengan tipe data none pada python.

Ilustrasi tipe data NULL dibandingkan tipe data lain

Untuk menggunakan tipe data null pada sebuah variabel dapat langsung diset :

$var1 = NULL;
atau
$var1 = null;

Penulisan NULL bisa berupa huruf besar atau kecil maupun keduanya, karena pada dasarnya bersifat case-insensitive.

Ketika kita mengdeklarasikan sebuah variabel tanpa memberikan nilai atau data, bisa dikatakan juga variabel tersebut bersifat NULL. Misal $x; namun begitu variabel tersebut diproses seperti dicetak atau dilakukan proses lainnya, maka akan keluar peringantan :
“Notice : undefined variabel 😡 “

Contoh penggunaan tipe data NULL

<?php
    // x pertama kali diberi nilai 2
    $x = 2;
    if($x >0)
    {
        echo "Bisa dibandingkan karena tidak null";
    }

    // x diberi NULL
    $x = null;
    if($x > 0)
    {
        echo "Tidak bisa dibandingkan karena null";
    }
?>

Hasilnya :

Dari contoh diatas, pertama kali nilai variabel $x diberi nilai 2, sehingga begitu dibandingkan dengan instruksi if($x>0) maka dapat diputuskan bahwa 2 > 0 dan hasilnya bernilai TRUE, sehingga dicetak “Bisa dibandingkan karena tidak null”.

Untuk kasus variabel $x yang diset null, pada saat membandingkan apakah nilai $x lebih besar dari 0 pada instruksi if($x>0), instruksi tersebut tidak dapat membandingkannya sehingga akan bernilai FALSE.

 

Referensi :

  • https://www.malasngoding.com/belajar-php-mengenal-variabel-di-php/
  • https://www.malasngoding.com/belajar-php-tipe-data-pada-php/
  • https://medium.com/easyread/php-series-tipe-data-7d389bd5d5eb

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


error: Ga bisa dicopy