Pengertian JSON dan Penggunaannya dalam Pemrograman

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format file berbasis teks yang umumnya digunakan dalam proses pertukaran data antara server dan klien. JSON (JavaScript Object Notation) adalah sebuah format data yang digunakan untuk pertukaran dan penyimpanan data. File JSON memiliki ekstensi .json serta menggunakan teks yang sama-sama bisa dibaca oleh manusia dan dipahami oleh komputer.

Selain itu, JSON adalah format yang banyak disukai karena mudah dipahami, ringan, ringkas, dan menunjukkan data terstruktur berdasarkan syntax objek JavaScript. Karena inilah program JavaScript bisa mengubah data JSON menjadi objek native JavaScript tanpa harus melakukan parsing atau serializing.

JSON juga populer karena kompatibel dengan banyak bahasa pemrograman, environment, dan library.

JSON merupakan bagian (subset) dari Javascript. JSON bisa dibaca dengan berbagai macam bahasa pemrograman seperti C, C++, C#, Java, Javascript Perl, Python, dan banyak lagi. Hal ini membuat JSON menjadi bahasa yang ideal untuk pertukaran data antar aplikasi.

JSON bahkan mendominasi pendahulunya, yaitu XML (eXtensible Markup Language), kalau dibandingkan dengan XML, JSON lebih sederhana dan mudah dibaca.

 

Sejarah Singkat JSON

JSON pertama kali dipopulerkan oleh Douglas Crockford. Seorang software engineer yang juga terlibat dalam pengembangan bahasa pemrograman Javascript.

JSON tidak ditemukan oleh satu orang saja, dulu namanya bukan JSON. Nama tersebut belum ada, orang-orang hanya mengenal Objek Javascript yang dikirim melalui jaringan.

Sejak meledaknya teknologi AJAX pada tahun 2000, JSON mulai diperkenalkan dan pada tahun 2001 dan domain json.org mulai mengudara.

 

Penerapan JSON dalam Pemrograman

JSON biasanya digunakan sebagai format standar untuk bertukar data antar aplikasi.

Baca Juga  Cara Mudah Membuat Popup Cantik Dengan Sweet Alert

Fungsi JSON tidak hanya itu saja, masih ada fungsi lain dari JSON, berikut ini beberapa penerapan JSON :

  • JSON sebagai format untuk bertukar data client dan server atau antar aplikas, contoh: RESTful API.
  • JSON sebagai tempat menyimpan data, contoh: Database Mongodb.
  • JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi project, contoh: file composer.json pada project PHP dan package.json pada Nodejs.
  • JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi dan penyimpanan data pada Hugo.
  • JSON digunakan untuk menyimpan konfigurasi project pada Nodejs.
  • JSON digunakan untuk menyimpan data manifest.
  • Dan masih banyak lagi.

 

Struktur Dasar JSON

Perhatikan struktur sederhana JSON ini :

JSON selalu dimulai dengan tanda kurung kurawal { dan ditutup dengan kurung }. Lalu di dalam kurung kurawal, berisi data dengan format key dan value, key dan value dipisah dengan titik dua. Jika terdapat lebih dari satu data, maka dipisah dengan tanda koma dan di data terakhir tidak diberikan koma.

Format JSON objek :

Untuk value kita bisa memberikan tipe data apa pun, bahkan juga bisa kita isi dengan array dan objek. Berikut ini tipe data yang didukung oleh JSON :

Value untuk array dibuat dengan tanda kurung siku […].

Untuk array contohnya seperti ini:

{
    "nama": "Agus",
    "hobi": ["Coding", "Blogging", "Soccer"]
}

Untuk objek contohnya seperti berikut :

{
    "nama": "Agus Suratna",
    "url": "https://www.agussuratna.net",
    "rank": 1,
    "socialmedia": {
        "facebook": "agustheletter",
        "twitter": "agustheletter",
        "instagram": "agustheletter",
        "youtube": "Agus The Letter",
        "github": "agustheletter"
    }
}

Perhatikan pada key socialmedia di sana kita memberikan nilainya dengan objek.

 

Cara Produksi dan Konsumsi Data JSON

Setiap bahasa pemrograman memiliki cara yang berbeda-beda untuk memproduksi (membuat) dan mengonsumsi data JSON. Pada Javascript, kita bisa gunakan fungsi JSON.stringify() untuk membuat JSON dari objek Javascript.

Baca Juga  Tutorial Javascript #9 : Array pada JavaScript

Contoh :

// objek javascript
var person = {
    nama: "Agus",
    usia: 17
}

// string JSON
var jsonString = JSON.stringify(person);

// maka akan menghasilkan:
// {"nama":"Agus","usia":17}

Pada Java, kita bisa menggunakan library Gson untuk melakukan serialisasi (membuat) dan deserialisasi data JSON.

Pada bahasa pemrograman Python, kita dapat menggunakan modul json untuk membuat dan membaca (konsumsi) data JSON.

Contoh 1 :

>>> import json
>>> json.dumps(['foo', {'bar': ('baz', None, 1.0, 2)}])
'["foo", {"bar": ["baz", null, 1.0, 2]}]'
>>> print json.dumps("\"foo\bar")
"\"foo\bar"
>>> print json.dumps(u'\u1234')
"\u1234"
>>> print json.dumps('\\')
"\\"
>>> print json.dumps({"c": 0, "b": 0, "a": 0}, sort_keys=True)
{"a": 0, "b": 0, "c": 0}
>>> from StringIO import StringIO
>>> io = StringIO()
>>> json.dump(['streaming API'], io)
>>> io.getvalue()
'["streaming API"]'

 

Contoh 2 :

import json

# dictionary
person = {
"nama": "Agus",
"usia": 17
}

# Membuat JSON dari dictionary
json.dumps(person)

# Maka akan menghasilkan:
# '{"usia": 17, "nama": "Agus"}'

Pada bahasa pemrograman PHP, kita bisa menggunakan fungsi json_encode() untuk menghasilkan JSON dari Array asosiatif dan fungsi json_decode() untuk mengubah JSON menjadi Array.

Contoh :

<?php
    // data dengan array asosiatif
    $person = [
        "nama" => "Agus",
        "usia" => 17
    ];

    // membuat JSON dari array
    echo json_encode($person);

    // maka akan menghasilkan:
    // {"nama":"Agus","usia":17}
?>

Pada intinya setiap bahasa pemrograman memiliki fungsi, modul, dan library tersendiri untuk membuat dan membaca data JSON.

Tutorial ini belumlah cukup, oleh karena itu silakan lanjutkan belajar tentang JSON secara mandiri melalui dokumentasi resmi ataupun tutorial di sini.

 

Referensi :

  • https://www.petanikode.com/json-pemula/

Related Post

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


error: Ga bisa dicopy