Postman merupakan sebuah perangkat komputer yang digunakan developer sebagai uji coba Application Programming Interface (API). Memudahkan pekerjaan developer dengan membangun, menguji, dan memodifikasi API.
Apabila sudah sering berkutat dengan API (Application Programming Interface), pasti familiar dengan aplikasi Postman. Postman merupakan aplikasi yang tergolong populer untuk melakukan testing API atau menyederhanakan alur kerja dan pengembangannya.
Abhinav bersama dua rekannya, Ankit Sobti dan Abhijit Kane, menginisiasi proyek pada tahun 2012 sebagai ekstensi pada Google Chrome. Postman berfungsi sebagai testing pada website dan membantu penggunanya untuk berkomunikasi melalui panggilan API , tetapi kini Postman sudah beralih menjadi aplikasi native.
Postman adalah developing tools yang membantu penggunanya untuk membangun, menguji, dan memodifikasi API. Postman menawarkan para developer berbagai fitur dan fungsi yang penting sehingga kinerjanya dapat berlangsung mudah dan sederhana , bahkan telah mencapai 5 juta pengguna tiap bulannya.
Ketika menjalankan pengujian, Postman mengirim request API ke server web dan kemudian menerima segala jenis respons, sesuai dengan namanya Postman berfungsi layaknya tukang pos.
Aplikasi ini dapat mengakomodasi berbagai jenis request HTTP, menyimpan lingkungan (environment) untuk penggunaan selanjutnya, hingga mengubah API menjadi kode dengan berbagai bahasa pemrograman, seperti JavaScript dan Python.
Postman biasa digunakan oleh developer pembuat API sebagai tools untuk menguji API yang telah mereka buat. Postman juga menawarkan banyak metode endpoint. Berikut ini yang paling populer beserta fungsinya
- GET : Dapatkan informasi
- POST : Tambahkan informasi
- PUT : Ganti informasi
- PATCH : Perbarui informasi tertentu
- DELETE : Hapus informasi
Pengguna tidak perlu sulit-sulit untuk atau mengatur kerangka kerja yang diperlukan saat mengirim dan menerima permintaan. Selain itu, Postman juga sudah terintegrasi dengan Continuous Integration (CI) / Continuous Development Pipeline Anda.
Interface yang sederhana dan ramah pengguna membuat pengguna dengan mudah mengirim requests yakni dengan mengisi data, pilih metode HTTP, dan tombol Send. Fitur lain yang sering digunakan adalah Otomatisasi. Postman dapat mengatur dan menulis rangkaian pengujian.
Selain penggunaanya yang gratis, Postman juga menawarkan versi berbayar dengan fitur yang lebih professional. Mulai dari kontrol atas peran, akses, otentikasi SSO, dan lainnya. Ini memungkinkan pengguna untuk mengatur lingkungan yang diperlukan, menulis spesifikasi dan memantau setiap langkah.
Postman memberi pengguna banyak fitur yang menjadikannya pilihan yang sempurna untuk digunakan. Untuk memastikan bahwa API berfungsi seperti yang diharapkan, aplikasi ini mengizinkan pengguna membuat kumpulan tes integrasi.
Pengguna juga dapat menyimpan data pengujian sebelumnya ke dalam variabel global. Variabel-variabel ini berfungsi sebagai enviromental variable. Jika ingin memindahkan dan membagikan pengujian ke lingkungan dan pengujian yang berbeda, maka pengguna cukup memasukkannya dalam file Environmental configuration atau Test.
Cara Menggunakan Postman
Setelah mengetahui gambaran umum mengetahui aplikasi ini, sekarang saatnya untuk mencoba mempraktikkan penggunaannya. Berikut langkah-langkahnya :
1. Instalasi Postman
- Unduh Postman dari situs resmi Postman.
- Instal aplikasi sesuai dengan sistem operasi pada laptop/komputer yang digunakan (Windows, macOS, atau Linux).
- Setelah selesai, buka aplikasi Postman.
2. Login Postman
- Untuk mempermudah login, disini menggunakan akun gmail
- Pilih akun gmail yang akan digunakan
- Signin ke postman
3. Membuat Workspace
- Buka Postman, dan di halaman utama, klik Workspace, kemudian klik Create Workspace
- Pilih blank workspace, kemudian klik next.
- Beri nama workspace, misalnya “API Testing Workspace”, pilih apakah workspace tersebut akan bersifat pribadi atau publik, lalu klik create.
4. Membuat Request Baru
- Di dalam workspace yang telah dibuat, klik tombol “New” di pojok kiri atas dan pilih “HTTP”.
- Sebuah tab baru akan terbuka dengan opsi untuk mengatur detail permintaan.
5. Mengatur Request
Metode HTTP : Di sebelah kiri URL, pilih metode HTTP yang ingin digunakan (GET, POST, PUT, DELETE, dan lain-lain).
- GET : Untuk mengambil data dari server.
- POST : Untuk mengirim data ke server.
- PUT : Untuk memperbarui data di server.
- DELETE : Untuk menghapus data dari server.
- URL : Masukkan URL endpoint API yang ingin diuji (misalnya, `https://api.example.com/users`).
- Params : (Opsional) Tambahkan parameter kueri dengan mengklik tab “Params” di bawah URL.
- Authorization : Jika API membutuhkan autentikasi, buka tab “Authorization” dan pilih metode autentikasi yang sesuai (Bearer Token, Basic Auth, API Key, dll.).
- Headers : Tambahkan header yang diperlukan (seperti `Content-Type: application/json`) di tab “Headers”.
- Body : Untuk permintaan POST, PUT, atau PATCH, masukkan data yang ingin dikirim di tab “Body”. Pilih format yang sesuai (misalnya, `raw` dan `JSON`).
6. Mengirim Request
- Setelah semua detail diatur, klik tombol “Send” di sebelah kanan URL.
- Postman akan mengirimkan permintaan ke API dan menampilkan respons di panel bawah.
7. Memeriksa Respons
- Status : Periksa status kode HTTP yang diterima (200 untuk sukses, 404 untuk tidak ditemukan, dan lain-lain.).
- Respons Body : Lihat data yang dikembalikan oleh API di bagian “Body”. Postman menampilkan JSON, XML, atau format lain dalam tampilan yang mudah dibaca.
- Time & Size : Lihat waktu respons dan ukuran data yang diterima.
- Cookies & Headers : Periksa cookie dan header yang dikirimkan oleh server sebagai bagian dari respons.
8. Menyimpan Request
Jika kita berencana untuk menguji kembali permintaan ini, klik “Save” dan simpan request ke dalam koleksi di workspace kita.
9. Membuat Koleksi (Collection)
- Koleksi memungkinkan kita untuk mengelompokkan beberapa request dalam satu set.
- Klik tombol “New Collection” dan beri nama koleksi (misalnya, “User API”).
- Seret dan lepas request yang telah kita buat ke dalam koleksi tersebut.
10. Menjalankan Koleksi dengan Runner
- Untuk menjalankan beberapa request secara berurutan, klik tombol “Runner” di pojok kanan atas.
- Pilih koleksi yang ingin dijalankan dan atur pengaturan (seperti jumlah iterasi, jeda antara request, dan lain-lain).
- Klik “Start Run” untuk mulai menjalankan koleksi.
11. Testing Otomatis dengan Tests
- Kita dapat menambahkan pengujian otomatis untuk setiap request di tab “Tests”.
- Gunakan JavaScript untuk menulis test, misalnya:
pm.test("Status code is 200", function () { pm.response.to.have.status(200); });
12. Menggunakan Environments
- Environments memungkinkan kita untuk mengelola variabel yang berbeda (seperti URL base, API keys) berdasarkan lingkungan (misalnya, dev, staging, production).
- Buat environment baru dengan mengklik tombol gear di kanan atas dan pilih “Manage Environments”.
- Tambahkan variabel, dan gunakan variabel ini di URL atau parameter request dengan format
{{variable_name}}
13. Mengimpor dan Mengekspor Koleksi
- Kita dapat berbagi koleksi dan environment dengan rekan kerja dengan mengekspor mereka.
- Klik kanan pada koleksi dan pilih “Export”, lalu simpan file JSON.
- Untuk mengimpor, klik “Import” di halaman utama dan pilih file JSON koleksi atau environment.
Postman adalah alat yang sangat kuat untuk menguji API secara efisien. Dengan fitur-fiturnya yang lengkap seperti koleksi, environment, dan pengujian otomatis, Postman memungkinkan pengembang untuk mengelola dan mengotomatisasi pengujian API dengan mudah. Menguasai Postman akan sangat meningkatkan efisiensi dan keakuratan dalam pengembangan dan pemeliharaan API.
Be the first to comment