Tutorial CSS : #2 Layout dan CSS

Layout adalah proses penataan dan pengaturan teks atau grafik pada halaman. Layout meliputi penyusunan , pembagian tempat dalam suatu halaman, pengaturan jarak spasi, pengelompokan teks dan grafik, serta penekanan pada bagian tertentu.

Layout menurut bentuk terdiri dari :

  • Model Top Index : Biasanya layout  ini cocok digunakan untuk situs portal. Dengan banyak menu dan fasilitas yang ditawarkan, atau menampilkan link yang banyak ke situs lain.
  • Model Layout Bottom Index : Biasanya digunakan apabila isi dari halaman banyak berhubungan dengan topik tunggal.
  • Model Layout Left Index : Layout tipe ini lebih akrab dengan pengunjung karena tampilan menu sama dengan sistem informasi.
  • Model Layout Right Index : Kebalikan dari left index, cuma bedanya menu di bagian kanan jarang dipakai untuk menu utama.
  • Model Layout alternating index : Biasanya digunakan untuk menampilkan grafik, foto, harga, jumlah, dan lain-lain.

Membuat Style pada halaman web

CSS adalah singkatan dari Cascading Style Sheets. Arti CSS adalah kumpulan kode-kode yang berurutan dan saling berhubungan untuk mengatur format/tampilan suatu halaman HTML.

 

Syntax CSS

Syntax / kalimat CSS terdiri dari beberapa set peraturan yang memiliki: 1 selector, 1 property, 1 value.

Format penulisan kalimat CSS :

selector { property: value }

Selector itu untuk menunjukkan bagian mana yang hendak diatur / diformat. Property untuk menunjukkan, bagian (properti) dari selector yang hendak diatur. Value adalah nilai dari pengaturannya.

Contoh Syntax:

h1 { color: red }

Contoh di atas menunjukkan

  • Selector: h1
  • Property: color Value: red
Baca Juga  Cara Mudah Membuat Popup Cantik Dengan Sweet Alert

JIka diterjemahkan ke kalimat bahasa Indonesia kira-kira begini: Mengatur color dari h1 ke warna merah (red).

Pengelompokan Selectors

Kita  dapat  menulis  satu  kode  CSS  untuk  berbagai  macam  selector  dengan  cara menggunakan  koma.  Misalkan  anda  mau  mengatur  agar  tag  h1,  h2 dan  h3 semua menggunakan warna merah, maka kode CSS nya menjadi :

h1,h2,h3 { color: red }

Perhatikan penulisan h1,h2,h3 yang dipisahkan oleh koma.

 

Penggunaan Banyak Properties

Untuk mengatur lebih dari satu properties gunakan pemisah titik koma ( ; ), Contoh:

h1,h2,h3 {color:red; font-family:arial; font-size:150%;}

Pada contoh di atas, tag h1, h2 dan h3 diatur agar menggunakan warna merah, dengan type font arial, dan ukuran font 150%.

 

Cara Penulisan Yang Baik

Sangat  disarankan  untuk  menulis  kode  CSS  menggunakan  beberapa  baris  dimana pengaturan property dan values nya di indent. agar rapih dan lebih mudah di baca.

h1,h2,h3 {

   color:red;

   font-family:arial;

   font-size:150%;

}

CSS Comment

Kadang kala, ada baiknya kita menuliskan komentar ke dalam kode CSS kita untuk memberi catatan pengingat. Kita bisa menggunakan syntax pembuka  /* dan penutup */ untuk menuliskan komentar. Segala teks yang berada di antara tag  /* dan */ tidak akan dibaca sebagai kode, tapi hanya sebagai catatan untuk kita.

Contoh;

/* Tulis komentar di sini */

{

     text-align: justify;

     /* Tulis komentar di sini */

     color: blue;

     font-family: arial;

}

Ada 4 cara memasang kode CSS ke dalam kode HTML / halaman web, yaitu:

  1. Inline CSS
  2. Embed atau memasang kode css ke dalam bagian <head>
  3. link ke external CSS
  4. Import CSS file

 

1. Inline CSS

Kode CSS dituliskan langsung ke dalam tag HTML yang ingin di format. Penulisan cara ini tidak memerlukan penulisan selector dalam  kode CSS. Cara ini sebaiknya  hanya digunakan jika anda mau memformat suatu elemen satu kali saja.

Baca Juga  Tutorial PHP : #23 Web Sekolah Sederhana dengan PHP dan MySql

Contoh:

<p style=”color:blue”> 
    Isi Paragraf            
</p>

Pada  contoh  di  atas,  elemen  paragraf  <p>  di  format  agar  tulisannya  menggunakan warna  biru. Elemen paragraf lain, tidak akan menggunakan warna biru, karena format ini hanya berlaku pada elemen paragraf yang ditentukan kode CSS nya.

Penulisan CSS dengan cara ini di mulai dengan kata  style: lalu di ikuti dengan syntax property: value.

 

2. Embedded CSS

Kita bisa juga menempelkan kode CSS di antara tag <head> dan </head>. Penulisan CSS dengan cara ini diawali dengan tag <style> dan diakhiri dengan tag </style>.

Contoh:

<head>

     <style type="text/css" media=screen>

          p {color:blue;}

     </style>

</head>

Dalam contoh di atas semua elemen <p> dalam halaman web tersebut akan diformat menggunakan font berwarna biru.

 

3. External CSS

Kode CSS external di tulis dalam satu file terpisah yang disimpan dengan akhiran .css. Kita perlu memanggil file CSS tersebut ke dalam semua halaman web yang kita buat. Dengan cara ini, kita hanya perlu memiliki satu set kode CSS yang digunakan untuk semua halaman web kita. Jadi ada dua langkah dalam pengimplementasian CSS dengan cara ini.

Contoh:

  1. Kita membuat satu file dengan notepad atau teks editor lain, dan beri nama, misalkan: style.css, lalu tuliskan kode-kode css di dalam file tersebut.
p {font-family: arial; font-size: small;} h1 {color: red; }
  1. Langkah kedua adalah memanggil file style.css dari semua halaman web. Caranya dengan memasukkan kode di bawah ini, di antara tag <head> dan </head>
<head>

      <link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”>

</head>

 

4. Import CSS

Kita bisa juga meng-import CSS ke dalam suatu halaman website menggunakan tag import.

Contoh:

@import "style.css";

atau

@import url("style.css");

Penggunaan Lebih dari Satu Kode CSS

Apabila ada lebih dari satu kode CSS untuk satu elemen, maka yang akan digunakan adalah kode yang lebih spesifik. Misalkan  dalam  satu  halaman  web,  menggunakan  eksternal  style  sheet  untuk memformat elemen H1 sbb:

h1 {

    color: red;

    text-align: left;

    font-size: 8pt 
}

Sementara di halaman web yang sama, di antara tag <head> ada kode CSS sbb:

h1 {

    text-align: right;

    font-size: 20pt

}

Perhatikan bagaimana pemformatan saling bertabrakan, dari eksternal style sheet, text-align=left sementara dari internal style sheet, text-align=right. Dalam kasus seperti ini, maka yang akan aktif adalah kode yang lebih spesifik, dalam hal ini, internal style sheet lebih spesifik dibandingkan eksternal style sheet.

Baca Juga  Tutorial Laravel 11 : #8 CRUD pada Laravel dengan Query Builder

Jadi, dalam contoh di atas, kode yang akan diimplementasikan adalah sbb:

color: red;

text-align: right;

font-size: 20pt

Class dan ID Selector

Misalkan kita membuat kode  CSS untuk  tag <h1>. Sekarang  bagaimana jika kita ingin memformat tag <h1> dengan warna / property berbeda? Misalkan, kita ingin tag <h1> di kolom kiri berwarna biru sementara tag <h1> di kolom tengah berwarna hitam. Untuk kasus seperti ini, anda bisa menggunakan Class selector dan ID selector.

Class selector adalah penggabungan beberapa properties yang  digunakan lebih dari satu kali. Cara penulisan Class Selector:

.nama-class {property:value;}

Untuk menempelkan class ke dalam tag HTML:

taghtml.nama-class {Property:value;}

Perhatikan tanda titik di setiap awal nama Class. Jika kita ingin menggunakan class selector  di  luar  kode  HTML  kita  menggunakan  tag  <div  class=nama-class>  dan  di akhiri dengan tag </div>.

Contoh penulisan kode CSS:

.tengah {text-align:center;}

p.tengah {color:red;}

h1.kiri {color:blue;}

h1.tengah {color:black;}

 

Pemakaian kode CSS

<div class=tengah>

    <p>Teks tengah akan berwarna merah.</p>

    <h1 > Tag H1 tengah akan berwarna hitam</h1>

</div>

<h1 class=kiri>Tag H1 kiri akan berwarna biru</h1>

 

Related Post

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


error: Ga bisa dicopy