Tutorial PHP : #9 Function pada PHP

Function adalah kode program yang dibuat khusus untuk mempersingkat sebuah aksi yang ingin di lakukan di dalam sebuah penulisan kode program dan function dapat di panggil berkali-kali untuk melakukan tugas tertentu dalam penulisan kode program, function juga dapat kita buat sendiri untuk melakukan sebuah aksi.

Fungsi adalah sekumpulan intruksi yang dibungkus dalam sebuah blok, fungsi dapat digunakan ulang tanpa harus menulis ulang instruksi di dalamnya.

Fungsi pada PHP dapat dibuat dngan kata kunci function, lalu diikuti dengan nama fungsinya.

Contoh :

function namaFungsi() { 
   //... 
}

Kode intruksi dapat di tulis di dalam kurung kurawal ({...}).

Contoh :

function jurusan() { 
    echo "SMK Negeri 1 CImahi mempunyai 9 Jurusan<br/>"; 
    echo "Salah satunya<br/>"; 
    echo "Rekayasa Perangkat Lunak<br/>"; 
}

Fungsi yang sudah dibuat tidak akan menghasilkan apapun kalau tidak dipanggil, kita dapat memanggil fungsi dengan menuliskan nama fungsinya.

Contoh :

jurusan();

Kode lengkapnya seperti berikut ini :

<?php
    //membuat fungsi
    function jurusan() { 
    echo "SMK Negeri 1 Cimahi mempunyai 9 Jurusan<br/>"; 
    echo "Salah satunya<br/>"; 
    echo "Rekayasa Perangkat Lunak<br/>"; 
    }

    //memanggil fungsi yang sudah dibuat
    jurusan();

    echo "<hr>";
    //memanggilnya lagi 
    jurusan();

?>
Hasilnya:

Fungsi dengan Parameter

Supaya intruksi yang di dalam fungsi lebih dinamis, kita dapat menggunakan parameter untuk memasukkan sebuah nilai ke dalam fungsi, nilai tersebut akan diolah di dalam fungsi.

Misalkan, pada contoh fungsi yang tadi, tidak mungkin nama jurusan yang dicetak adalah Rekayasa Perangkat Lunak saja dan nama sekolah yang dipakai tidak selalu SMK Negeri 1 Cimahi. Maka, kita dapat menambahkan parameter menjadi seperti ini :

<?php
    //membuat fungsi
    function jurusan($namajurusan, $sekolah) { 
        echo "$sekolah <br>";
        echo "Salah satunya<br/>"; 
        echo "$namajurusan <br>";
    } 
        
    //memanggil fungsi yang sudah dibuat
    jurusan("Mekatronika", "SMK Negeri 2 Cimahi");

    echo "<hr>";
    //memanggilnya lagi
    jurusan("Akuntansi", "SMK Negeri 11 Bandung"); 
?>

Hasilnya :

Baca Juga  Tutorial Laravel #1 : Cara Install Laravel di Windows

Parameter dengan Nilai Default

Nilai default dapat kita berikan di parameter. Nilai default berfungsi untuk mengisi nilai sebuah parameter, kalau parameter tersebut tidak diisi nilainya.

Misalnya saya lupa mengisi parameter sekolah, maka program akan error. Oleh karena itu kita perlu memberikan nilai default supaya tidak error.

Contoh :

<?php 
    function jurusan($namajurusan, $sekolah="SMK Negeri 1 Cimahi") { 
        echo "$sekolah <br>";
        echo "Salah satunya<br/>"; 
        echo "$namajurusan <br>";
    } 
        
    //memanggil fungsi yang sudah dibuat
    jurusan("Mekatronika", "SMK Negeri 2 Cimahi");

    echo "<hr>";
    $jurusanku = "Tata Boga"; 
    $sekolahku = "SMK Negeri 3 Cimahi"; 

    //memanggilnya lagi tanpa mengisi parameter sekolah
    jurusan($jurusanku); 
?>

Hasilnya :

Perhatikan hasil dari script di atas SMK Negeri 3 Cimahi tidak muncul, karena pada pemanggilan fungsi jurusan() parameter yang dipanggil hanya variable $jurusanku, maka untuk nama sekolahnya akan ditampilkan nilai defaulnya pada saat pembuatan fungsi yaitu SMK Negeri 1 Cimahi.

 

Fungsi yang Megembalikan Nilai

Hasil pengolahan nilai dari fungsi mungkin saja kita butuhkan untuk pemrosesan berikutnya, oleh karena itu kita harus membuat fungsi yang dapat mengembalikan nilai.

Pengembalian nilai dalam fungsi dapat menggunakan kata kunci return.

Contoh :

<?php 
    // membuat fungsi 
    function hitungUsia ($tahun_lahir, $tahun_sekarang){ 
        $usia = $tahun_sekarang - $tahun_lahir; 
        return $usia; 
    } 
    
    echo "Usia saya adalah ". hitungUsia(2005, 2020) ." tahun"; 
?>

Hasilnya :

Memangil Fungsi di dalam Fungsi

Fungsi yang sudah kita buat, dapat juga dipanggil di dalam fungsi lain.

Contoh :

<?php 
    // membuat fungsi 
    function hitungUsia ($tahun_lahir, $tahun_sekarang){ 
        $usia = $tahun_sekarang - $tahun_lahir; 
        return $usia; 
    } 
    
    function kenalan($nama, $sapa="Selamat Pagi"){ 
        echo $sapa.", "; 
        echo "Perkenalkan, nama saya ".$nama."<br/>"; 
        
        // memanggil fungsi lain 
        echo "Saya berusia ". hitungUsia(2005, 2020) ." tahun<br/>"; 
        echo "Senang berkenalan dengan anda<br/>"; 
    } 
    
    // memanggil fungsi kenalan 
    kenalan("Wahyu"); 
?>

Hasilnya :

Baca Juga  Cara Membuat Template Wordpress Sendiri mulai dari Nol - Bagian 2 (Frontpage, Header & Footer)

Fungsi Rekursif

Fungsi rekursif adalah fungsi yang memanggil dirinya sendiri. Fungsi ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan masalah sepeti faktorial, bilangan fibbonaci, pemrograman dinamis, dan lain-lain.

Contoh :

<?php 
    function faktorial($angka) { 
        if ($angka < 2) { 
            return 1; 
        } 
        
        else { 
            // memanggil dirinya sendiri 
            return ($angka * faktorial($angka-1)); 
        } 
    } 
    
    // memanggil fungsi 
    echo "faktorial 5 adalah " . faktorial(5); 
?>

Hasilnya :

Related Post

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


error: Ga bisa dicopy